Travelling yang niatnya buat healing, eh malah bikin pening. Ya kan jadi nggak asik! Eh, ini konteksnya anak-anak balita, ya. Nah, bagi aku sendiri sebagai emak-emak anak dua, konten semacam itu related nggak, sih? Secara kan isi blogku kebanyakan keluyuran mulu.
Dan … kalau harus jujur jawabannya adalah IYA tapi nggak juga. Halah. Buat kaum-kaum kaki gatal, alias kaum yang nggak bisa diem di rumah, tetap mendingan pilih keluyuran bareng anak-anak, sih tapi.
Kalau aku pribadi juga tergantung siapa dulu partner travellingnya. Karena saat ini selalu pergi-perginya sama suami, jadi ya aman-aman aja. Mungkin bakalan jadi pening kalau perginya pas suami nggak ikut. Nah! Dah lah tu ngurus dua balitanya beneran pindah tempat doang.
Manfaat Travelling Bareng Anak
Nggak sedikit ibu-ibu yang merasa kalau travelling bareng anak itu adalah hal yang merepotkan. Dan justru bikin capek berkali-kali lipat. Ya nggak papa juga. Memang kenyataannya begitu, kok.Nah, di sisi lain, ternyata travelling bareng anak itu juga ada banyak manfaatnya, loh.
1. Memperkenalkan Dunia Baru
Kalau biasanya di rumah, orang tua cuma bisa mengenalkan dunia luar lewat buku-buku bacaan, saat bepergian kita bisa memperkenalkan dunia baru kepada anak secara langsung. Sebagai contoh, mengajak anak-anak ke pantai.
Banyak hal yang bisa kita informasikan pada anak. Terutama tentang alam ciptaan Allah yang harus ia jaga dan syukuri. Anak juga bisa langsung meraba pasir, melihat luasnya lautan, merasakan segarnya debur ombak dan angin, dan stimulasi lainnya bisa kita perkenalkan saat travelling.
2. Mempererat Ikatan Orang tua dan Anak
Apalagi kalau orang tua terbiasa sibuk bekerja. Moment saat bepergian pasti bakalan jadi hal yang ditunggu-tunggu sama si anak. Dan pasti bakalan menyenangkan, bisa menghabiskan waktu lebih lama sama-sama.
3. Anak Menjadi Lebih Mudah Beradaptasi
Mengajak anak-anak travelling bersama tentu bakalan membantu anak buat lebih mudah beradaptasi di tempat yang baru. Mengenal dan merasakan langsung tempat dan kondisi yang baru, bakal membuat si anak perlahan belajar untuk menyesuaikan diri.
4. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Imajinasi
Sesuai pengalaman aku, ini related banget, sih. Karena sering diajak bepergian, anak-anak terutama si sulung jadi sering kepo soal peta. Waktu lihat peta, dia antusias nunjukin tempat-tempat yang sudah pernah dia datangi.
Jangan heran kalau setelah travelling, bakalan ada rentetan pertanyaan dari si kecil tentang banyak hal. Dan saat bermain di rumah, imajinasinya pun bakalan jauh lebih luas. Seru!
Tips Travelling Bareng Anak Ala Ibu Anak Dua
Sekali lagi, ini bagi kami kaum-kaum yang emang sukanya keluyuran loh, ya. Buat ibu-ibu yang memegang teguh prinsip bahwa travelling bareng anak itu menyusahkan, ya nggak papa banget! Kalian berhak memilih apapun yang membuat kalian nyaman, Bu!
Nah, aku punya bocoran beberapa tips nih, biar travelling bareng anak jadi semakin seru. Yuk disimak! Siapa tau bisa jadi penyemangat buat memulai hobi baru bareng bocil-bocilnya.
1. Perbaiki Dulu Komunikasi Bareng Pasangan
Buatku, ini yang utama sih. Partner travelling kamu harus banget paham juga gimana caranya menghandle anak-anak. Dalam kasus aku, terutama suami, sih. Ya suami kudu paham dulu nih nanti saat travelling kita harus gimana.
Kapan waktunya dia handle anak-anak bergantian, harus gimana kalau anak-anak mulai terlihat nggak nyaman, apa aja yang harus dilakukan dan lain-lain. Pokoknya, demi kenyamanan bersama, harus ada kerjasama yang baik!
Perlu banget buat perbaiki komunikasi sama pasangannya dulu sebelum travelling bareng anak. Kalau perlu, bikin daftar segala hal yang berkaitan sama pengasuhan anak saat travelling. Bikin jadwal bergantian juga!
Jadi, ibu-ibu nggak perlu khawatir kalau travellingnya cuma jadi modus pindah tempat mengasuh anak doang. Ngobrol dari ke hati dulu ya, Bun. Komunikasikan, jangan cuma lewat kode-kodean.
2. Utamakan Kondisi Kesehatan Anak-anak
Ini juga yang terpenting. Usahakan, travelling saat kondisi anak-anak sedang sehat dan prima. Kalau lagi kurang sehat, walaupun kondisi sakitnya tetap aman dibawa bepergian, tapi better istirahat di rumah dulu aja!
Kalaupun travelling bareng anak ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, ke tempat yang butuh 'budget' agak berlebih, dan Qadarullah si anak malah sakit, persiapan ayah bunda harus jauh lebih matang lagi. Mentalnya! Haha.
Selain obat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan, jangan lupa siap-siapin mood yang tenang. Karena bepergian saat anak sakit itu bakalan jauh lebih menantang! Belom lagi kalau si anak rewel. Tapi tips nomer satu tetap jadi kuncinya, Bun! Kalem.
3. Selalu Libatkan Anak saat Diskusi
Anak-anak itu bakalan lebih antusias kalau dia dilibatkan dalam hal apapun. Terutama dalam hal memilih tempat tujuan dan kegiatan apa yang bakalan dilakukan di sana nantinya.
Orang tua bisa memberikan beberapa pilihan tempat dan menggambarkan secara singkat apa saja hal yang menarik tentang tempat-tempat tersebut. Apa kekurangan dan kelebihannya.
Ini berlaku bagi anak-anak yang sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik, ya. Kalau masih bayi sih ikutan diangkut aja, pasrah. Kalau batita, biasanya 80 % bakalan ngikutin Kakaknya. Haha. Diskusi ini bagian favorit aku sih kalau mau travelling bareng anak. Selain seru karena memberi kesempatan anak menentukan pilihannya, orang tua juga jadi belajar menerima keputusan si anak.
4. Jangan Pilih Destinasi Hits Abad Ini
Selama masih ada pilihan destinasi lain, lebih baik hindari tempat-tempat yang lagi viral. Karena pasti sangat ramai. Apalagi kalau tempatnya nggak ramah anak. Kalau aku sih goodbye aja.
Lagian nih kayak yang udah dibahas di atas, mood anak saat travelling itu amat sangat berpengaruh loh sama mood ibu-ibunya. Ya kaaan? Ayo ngaku!
Nah, kalau di tempat hits abad ini, anak-anak malah tantrum dan sulit dikendalikan, yang ada mood emak-emaknya ikutan ambyar, kan. Nggak tau deh kalau bapak-bapak.
5. Jangan Berekspektasi Tinggi
Namanya juga merencanakan travelling bareng anak, jadi yaaa harus siap sama segala kemungkinan yang bakal terjadi. Saran aku, sebelum bepergian, mending orang tua mengurangi ekspektasi liburan santai ala seleb-seleb di sosial media, deh. Beda hal kalau anda travelling gaya sultan ya buibu. Yang satu anak bakalan ada satu suster jaga. Kalau aku sih belum jadi-jadi sultan, nih. Hihi.
Mari Kita Nikmati
Pokoknya, nikmati aja selagi mampu. Alhamdulillah, masih dikasih kemudahan bepergian bareng anak-anak. Dikasih materi yang mencukupi buat travelling, kesehatan dan banyak sekali hal yang masih bisa kita syukuri dalam hal ini.
Karena travelling bareng anak itu, bagiku sendiri adalah tentang bagaimana menciptakan memori yang berkesan bersama-sama. Mungkin, emang nggak semua anak sudah paham arti liburannya. Tapi zaman sekarang, sudah ada teknologi dokumentasi yang cukup canggih. Yang pastinya bisa buat mendukung cerita-cerita indah di masa depan.
Jadi, sebagai orang tua yang sukanya ngajak anak-anak bepergian, konten-konten liburan versi emak-emak rempong itu yaaa sah-sah aja! Aku sepakat, tapi nggak 100% setuju. Karena kalau dibandingin saat single, travelling bareng anak-anak memang sangat jauh bedanya. Kerempongan-kerempongan itu benar adanya, Gaes!
Tapi nggak bikin aku malas buat rencanain travelling lagi. Jadi yuk, semangat kerja semangat nabung, semangat jaga kesehatan biar bisa travelling bareng anak lagi.
Salam keluyuran, Bunda-Ayah.
Post a Comment
Post a Comment