banner

Modal Menjadi Writerpreneur Ala Malica Ahmad

Post a Comment
Modal


Kamu kok nggak kelihatan kerja tapi bisa jalan-jalan terus? Nyuci uang, ya?

Coba deh, siapa di sini yang pernah dapet pertanyaan serupa? Sampai dibilang nyuci uang. Padahal dia nggak tau aja kalau kita tuh punya modal menjadi writerpreneur!

Awalnya sih pasti ngerasa minder dan down banget kalau dibilang begitu. Cuma, memang kenyataan yang terlihat seperti itu, kan? Aku sendiri, memang lebih banyak di rumah. Soal jalan-jalan bisa diatur banget, lah, disesuaikan sama budget.

Kadang, yang bikin diri kita insecure tuh justru diri sendiri. Yang terlalu banyak dengerin omongan orang. Yang terlalu peduli sama penilaian orang. Padahal tinggal diiyain aja kalau mereka bilang begitu.

Kalau kata Mbak Malica Ahmad, nih, kalau ditanya hal-hal semacam itu, ya tinggal dijelaskan aja sejujur-jujurnya. Jelaskan, kalau pekerjaan kita emang sefleksibel itu, gaes. Bisa dikerjain dari rumah sahaja.

Kalau nggak ditanya, tapi sekadar dinyinyirin doang? Ya cukup diam. Perkara selesai.

Berkenalan dengan Malica Ahmad

Btw, ada yang sudah kenal nggak sih sama Malica Ahmad? Beliau ini merupakan salah satu master di dunia blogger, loh! Nggak cuma itu, mbak Malica juga disibukkan sama bisnisnya di bidang tulisan.

Emang tulisan doang aja bisa dibisniskan? Jawabannya adalah iya, saudara-saudara. Salah satu contoh sosok yang mau aku bahas kali ini yaitu Mba Malica ini.

Beliau sibuk mengurusi copywriting, artikel SEO, company profile, dan lain-lainnya di website tulisinaja.com yang dikelolanya. Belum selesai sampai di situ. Single mom dengan dua anak ini juga sibuk berkolaborasi bersama temannya di Jakarta, buat mengelola bisnis startup hosting bernama sahabathosting.com. Masya Allah, keren banget, ya, gaes.

Selain kesibukan-kesibukan itu, Mbak Malica pun masih sering dapat job buat jadi hantu. Eh? Gimana-gimana? Itu loh, jadi ghost writer. Tau kan?

Kebayang nggak sih gimana hebatnya beliau mengatur waktu buat semua kesibukan itu? Dan tentunya, dari sini kita bisa lihat ya bahwa Mbak Malica ini memang punya modal menjadi writerpreneur.

Secara singkat, writerpreneur sendiri bisa kita artikan sebagai seorang atau sekelompok penulis, yang berbisnis dengan menjual karyanya berupa tulisan. 

Kayak yang aku bahas di atas tadi. Bisnis tulisan. Mbak Malica membangun branding dirinya sebagai writerpreneur juga nggak semudah membalik telapak tangan, gaes. Tentu ada perjuangan di balik semua keberhasilan itu.

Dan kembali lagi, ada modal menjadi writerpreneur yang terus menerus dikembangkan sama Mbak Malica, hingga akhirnya bisa berjaya kayak sekarang.

Kepo nggak apa aja modal menjadi writerpreneur ala Malica Ahmad? Aku akan coba merangkumnya di artikel ini, ya!

Modal Menjadi Writerpreneur


Modal


Menurut seorang Malica Ahmad, modal menjadi writerpreneur itu nggak susah dan nggak mahal. Justru sangat-sangat mudah dan murah. Cukup tiga modal saja!

Skill

Menurut Mbak Malica, ketika kita sudah serius pengin berkarya di dunia digital, maka sangat diwajibkan nih buat kita terus menggali skill yang kita punya.

Misal, skill kita menonjol di editing naskah, menulis naskah fiksi, fotografi, desain atau lain-lain. Maka jangan ragu-ragu buat terus mengasahnya. Harus fokus dan jeli sama kemampuan diri sendiri. Karena pada dasarnya semua skill yang kita miliki itu bisa dijual dan dijadikan ladang bisnis, gaes. Begitu konsep writerpreneur.

Jangan terus menerus insecure sama diri sendiri ya, gaes, ya. Jangan merasa rendah diri, sementara Allah sudah menciptakan kita dengan sebaik-baik akal dan pikiran.

Manfaatkan dalam hal yang positif dan terus gali kemampuan kita yang paling menonjol. Yuk semangat, yuk!

Alat

Sesuaikan alat tempurnya sama skill yang paling menonjol, yang akan kita jual, ya! Misal, pengin jadi blogger profesional, modal alatnya bisa pakai laptop.

Bahkan nih, seorang Malica Ahmad saja memulai karir ngeblognya cuma bermodalkan handphone. Baru setelah beliau punya penghasilan dari blog itu sendiri, alat tempurnya langsung di upgrade pakai laptop. Masya Allah.

Perlahan-lahan, gaes. Walaupun pakai alat sesederhana mungkin, tapi pastikan kalau kita bisa menghasilkan karya yang maksimal. Intinya tetap harus fokus dan terus belajar.

Internet

Di zaman serba online gini, kayaknya hampir semua manusia sudah mengenal internet. Bahkan sudah semuanya punya akses internet kali, ya.

Kalau nggak ada pun, akses internet gratis atau berbayar bisa kita temuin dengan cukup mudah kan sekarang ini. Paling kendalanya cuma sinyal yang naik turun.

Tapi selama masih ada internet, aman lah, gaes. Apalagi buat kita yang memang punya niat dan tujuan yang kuat buat jadi writerpreneur.

Nah, tiga hal itu tadi merupakan modal menjadi writerpreneur ala Malica Ahmad. Modal dasar yang emang wajib banget kita punya kalau ingin serius berkecimpung di dunia digital.

Fokus Profesi Writerpreneur


Fokus
Sumber : Materi Sharing by Malica Ahmad


Sebelum kita meyakinkan diri mau serius berkecimpung di dunia writerpreneur, tentunya kita juga harus sudah tau kan kalau profesi di dunia ini beraneka ragam. Nah, setelah kita punya modal menjadi writerpreneur itu sendiri, kita harus banget fokus memilih profesi mana yang mau kita seriusin. Iya, harus serius, beb. Karena kalo nggak diseriusin nggak enak.

Ada 9 contoh profesi writerpreneur yang Mbak Malica jabarin, diantaranya ghostwriter, co-writer, blogger, content writer, copy writer, screen writer, editor, jurnalis dan publisher.

Dari ke sembilan itu, sudah pernah dan masih beliau tekuni kecuali screen writer. Memang nggak papa dan boleh aja, tapi akan sulit membangun branding yang jelas ke depannya. Akan lebih baik lagi kalau kita bisa fokus. Ada tiga cara lagi yang Mbak Malica bocorin supaya kita bisa fokus.

Lakukan Mapping

Setelah tau profesi mana aja yang sesuai sama skill kita, ada baiknya kita lakulan lagi pengerucutan. Kira-kira profesi mana yang paling menonjol.

Dari 9 profesi yang kita tau, misalnya kita kerucutkan jadi 3 yang benar-benar sesuai sama apa yang kita kuasai dan inginkan. Seiring berjalannya waktu, bisa kita screening lagi jadi cuma 1 profesi supaya lebih fokus dan maksimal.

Riset Skill

Kalau sudah mapping, tapi masih galau juga, kita bisa coba riset skill. Misalnya, kita merasa paling menonjol di profesi jurnalis. Coba tanya sama orang-orang terdekat atau di media sosial, apakah profesi itu sudah tepat sama skill kita?

Coba telaah lagi juga, bener nggak sih kemampuan kita emang di situ? Atau jangan-jangan cuma karena keinginan semu doang?

Ujicoba

Abis riset skill dan menemukan jawaban, lakukan ujicoba. Ujicoba di sini maksudnya berlatih dan terus menulis. Menulis tanpa beban, menulis sesuai keinginan.

Setelah tiga hal tadi dilakuin, silakan putuskan, mau membranding diri sebagai apa.

portofolio


Lalu gimana caranya membangun portofolio sebagai writerpreneur? Setelah punya modal menjadi writerpreneur, ternyata masih banyak hal yang harus kita jalanin untuk menuju kesana, gaes. Tapi setidaknya, dengan mengetahui modal menjadi writerpreneur di awal, kita jadi punya pijakan yang cukup kuat.

Menurut Malica Ahmad, buat membangun portofolio sebagai writerpreneur, kita harus fokus untuk branding, berkarya dan upgrade skill.

Untuk menjadi Writerpreneur, kita butuh mental baja. Selanjutnya, konsistensi akan mengikuti. (Malica Ahmad)

Penutup


Menjadi seorang writerpreneur adalah impian buat para penulis pemula kayak aku. Siapa sih yang nggak mau kalau skill yang kita punya bisa jadi salah satu ladang rejeki halal bagi kita. Sudah menjalankan hobi, tapi bisa menghidupi.

Apalagi bisa dilakuin di mana aja, asalkan paham dan punya modal menjadi writerpreneur. Tentunya juga harus fokus membranding diri, terus berkarya dan nggak mudah berpuas diri sama ilmu yang sudah kita punya.

Kalau kalian sudah punya modal menjadi writerpreneur dan serius pengin berkembang, cus ikutin trik dari Malica Ahmad di atas!
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

Post a Comment