banner

Menelusuri Keindahan Pantai di Likupang, Sulawesi Utara.

Post a Comment
Keindahan Pantai


Assalamualaikum, halo-halo teman sesudut. Musim hujan gini, ada nggak sih yang masih suka traveling? Kayak aku dan keluarga yang tiba-tiba aja mutusin buat trip dadakan ke pantai di Likupang, Minahasa Utara. Aseli, ini memang agak random, sih. Awalnya, kita memang cuma berencana buat turun gunung aja, dari Tondano ke kota Manado. Karena memang ada keperluan di Manado.

Biasanya, kalau sudah turun ke Manado kita suka sekalian mampir beli-beli kebutuhan yang susah didapat di Tondano. Atau nggak, ya sekalian jalan-jalan di kota lah. Ke Mall, atau ke playground ajakin anak-anak.

Singkat cerita, karena mainnya sudah terlalu larut dan agak lelah buat nyetir malam-malam ke Tondano, pak suami memutuskan buat kita nginep dulu aja di Manado. Tanpa kepikiran buat pergi-pergi lagi keesokan harinya.

Dan entah karena angin apa, malam harinya tiba-tiba aja muncul dong ide buat trip dadakan ke pantai di Likupang. Secara, sudah memasuki tahun kelima di Sulawesi Utara, istrinya ini belum pernah main-main ke salah satu destinasi super prioritas di Indonesia itu.

Coba ajakin beberapa kawan biar nggak sepi, cek prakiraan cuaca besok hari, dan jadilah rencana super dadakan itu bakal dilaksanakan keesokan harinya.

Pantai di Likupang 

Selain taman laut Bunaken yang jadi wisata unggulan di Sulawesi Utara, pantai di Likupang pun nggak kalah seru, gaes. Mungkin sudah banyak yang tahu juga, kalau kawasan Likupang ini dinobatkan menjadi salah satu destinasi super prioritas di Indonesia.

Likupang dengan keindahan alamnya yang melimpah, mempunyai potensi kawasan ekonomi khusus yang memang lagi gencar-gencarnya dimaksimalkan pemanfaatannya. Karena letaknya yang di pesisir, memang banyak pantai yang jadi surga tersembunyi di sana. Tapi tenang, nggak cuma pantai di Likupang, di sana kita bisa dapat paket wisata lengkap.

Mau nanjak ke bukit dengan pemandangan pantai, bisa. Menikmati keindahan bawah laut, ada. Jalan-jalan dan menelusuri desa nelayan juga bisa. Atau mau melihat lebatnya hutan mangrove pun ada.

Nggak salah, kan, kalau Likupang masuk jadi salah satu destinasi super prioritas di Indonesia, gaes. Semua destinasi wisata juga pantai-pantai di Likupang Masya Allah, indah-indah banget!


Rute Perjalanan


Rute


Pagi-pagi, disambut dengan cuaca kota Manado yang cerah berawan. Setelah bersiap dan selesai sarapan, aku, suami dan anak-anak bersiap tancap gas buat ketemu teman-teman di meeting point.

Perjalanan panjang dimulai dari kota Manado. Dari meeting point Transmart jl. A.A Maramis, lanjut menuju timur. Dan di tengah-tengah perjalanan yang masih secuil jarak, hujan turun lumayan tiba-tiba. Aku memutuskan buat berteduh dulu beberapa saat.

Setelah agak reda, perjalanan berlanjut santai, masih ke arah Timur. Sampai ketemu pertigaan di daerah Paniki Dua, lanjut belok ke arah kanan memasuki Jl. Manado - Dimembe. Rute ini akan panjang, gaes. Karena memang perjalanan ke Likupang cukup jauh. Lanjut yuk!

Perjalanan panjang demi menuju tempat-tempat indah pantai di Likupang, aku lanjutkan dalam cuaca mendung. Dari Jl. Manado-Dimembe tadi, lanjut perjalanan sampai ketemu pertigaan di depan GPDI PNIEL Mapanget, lalu belok kanan. Memasuki arah Jl. Dimembe lanjut terus sampai mentok jalan dan pertigaan, ketemu polsek Dimembe. Masih kuat lanjut kan, gaes? Masih separuh jalan, nih.

Kita sudah sampai di pertigaan polsek Dimembe nih, gaes, dan melanjutkan perjalanan ke arah kiri, masuk Jl. Sukur-Likupang yang sangat panjang. Melewati Desa Tatelu, Desa Kokoleh 1, sampai memasuki Likupang Selatan.

Di sepanjang perjalanan tadi, kita bakalan disuguhin pemandangan-pemandangan hutan yang lumayan sejuk, gaes. Sayangnya, ada beberapa ruas jalan yang kurang mulus. Tapi masih aman, lah.

Nah, setelah dari Likupang Selatan, kita memasuki Likupang Timur. Di sini, kita mampir ke pasar Likupang sebentar ya gaes, buat beli-beli perlengkapan tambahan. Bagi yang beragama Islam, di daerah sini akan lebih gampang nemuin rumah makanan halal dan masjid.

Dari pasar, kita melanjutkan perjalanan menuju pantai Pulisan, yang berjarak kurang lebih 18 km. Nanti di perjalanan, kita bakalan ketemu PLTS Likupang di Desa Wineru. PLTS Likupang ini merupakan PLTS terbesar di Indonesia loh, gaes.

Sebelum akhirnya kita sampai di pantai Pulisan, di sepanjang perjalanan kita akan disuguhin deretan pohon kelapa yang banyak banget, gaes. Serasa lagi di Hawai padahal belom pernah ke sana juga. Haha.

Jalanan yang kita lalui berliku dan naik turun. Pokoknya seru banget deh perjalanan panjang menuju pantai di Likupang ini. Oh iya, dari memasuki pasar tadi, Alhamdulillah cuaca sudah sangat cerah alias panas dong, gaes.


Pantai Pulisan


Pantai pulisan likupang


Tujuan pertama kita adalah Pantai Pulisan. Ini adalah salah satu pantai di Likupang yang sangat terkenal sama keindahannya, gaes. Harga tiket masuknya juga terjangkau, cuma Rp. 5000 per-orang, dan harga yang sama buat parkir sepeda motor.

Pantai di Likupang, salah satunya pantai Pulisan ini berpasir putih, dengan air laut yang biru jernih. Buka setiap hari selama satu minggu penuh. Banyak fasilitas warung dan toilet bersih juga kok, di sana. Jadi nggak perlu khawatir buat yang mau bermain air.

Asalkan kondisi cuaca baik dan gelombang nggak lagi tinggi, Insya Allah aman. Yang penting, tetap perhatikan peringatan juga ya, gaes, ya. Kalau ada peringatan buat dilarang berenang ya harus dituruti. Utamakan keselamatan!

Di sisi kiri kanan pantai Pulisan ini, ada bukit-bukit cantik yang menjulang tinggi. Dipandang langsung dengan kedua mata, Masya Allah indahnya. Perpaduan birunya lautan, awan-awan putih yang menggumpal, hijaunya bebukitan, ditambah semilir angin khas pantai. Cocok banget buat healing tipis-tipis.

Biasanya, ada wisata banana-boat atau trip memutari lautan juga di sana. Tapi kemarin saat datang kesana, kebetulan masih sepi dan gelombang cukup tinggi.

Cuma ada beberapa pengunjung selain kami, dan ada beberapa tenda pengunjung yang bermalam. Walaupun nggak bermain air, anak-anak cukup happy dengan bermain gundukan pasir di pinggir pantai saja. Alhamdulillah.

Pantai Paal


Pantai



Setelah menikmati keindahan pantai Pulisan, rombongan kami melanjutkan perjalanan pindah pantai, yaitu ke pantai Paal. Cuma berjarak 6 km dari sana.

Sesampainya di pantai Paal, hamparan pasir putih, laut biru dan perbukitan hijau kembali menyapa. Masya Allah, ciptaan-Nya sungguh mengagumkan sekali. Harga tiket masuknya nggak beda jauh, buat satu sepeda motor dan dua orang dewasa waktu itu cukup membayar RP. 20.000.

Fasilitas yang tersedia nggak beda jauh sama di pantai Pulisan juga. Saat rombongan datang dan memasuki area parkir, sudah ada beberapa ibu-ibu pedagang yang menawarkan penyewaan gazebo atau meja-payung di pinggiran pantai.

Oh iya, ada kejadian menggelitik yang aku ingat nih saat di area parkir. Waktu itu, ada ibu-ibu yang menawarkan meja-payungnya, meminta kami buat memarkirkan sepeda motor di tempat yang dia minta. Nah, waktu aku menyaksikan di sekitar situ banyak banget tawon pasir sebesar ibu jari orang dewasa, gaes.

Otomatis aku agak ngeri melihat ukurannya, ya. Lalu berusaha menolak dengan halus sama si ibu-ibunya, "Maaf, Bu, banyak tawon. Kita di tempat lain aja," ucapku.

Lalu si ibu menjawab pakai bahasa lokal, "Nyanda apa-apa, tu tawong lari kalau lihat orang," katanya. Yang langsung bikin sebuah pertanyaan muncul dari anak sulungku yang berusia 4 tahun, "emangnya tawon bisa lari, Bu? Kan dia terbang," tanya Khal polos.

Yaah, cukup masuk akal. Tapi melihat anak-anak pesisir asyik berlarian mengejar tawon sebesar jempol orang dewasa itu tadi, bikin aku juga sedikit tenang, sih. Walaupun ya masih agak ngeri juga mau parkir di sekitar sana. Hehe. Tapi akhirnya kita tetap kalah sama rayuan si ibu, gaes.
 

Tawon



Langsung lah kita sekalian menyewa meja-payung yang beliau tawarkan. Harganya relatif murah kalau untuk rombongan. Waktu itu, aku dan rombongan menyewa satu meja-payung seharga 40 ribu saja. Lumayan kan bisa duduk-duduk cantik sambil menikmati sepiring sajian pisang goroho hangat.

Nah, pantai Paal ini juga menjadi salah satu pantai di Likupang yang dianggap paling eksotis. walaupun gelombangnya cukup tinggi waktu itu, tapi masih ada beberapa pengunjung yang bermain air di pinggiran. Ada juga beberapa pengunjung yang menaiki kapal ke tengah laut.

Aku kurang tahu, sih, kalau untuk pengunjung yang menikmati wisata bawah laut. Nggak lama setelah aku dan rombongan duduk-duduk santai menikmati keindahan pantai dan bebukitan, awan mendung yang dari tadi mulai menghitam akhirnya mulai menjatuhkan air hujan.

Semakin dingin, gaes. Beruntung tadi sudah luluh sama tawaran si ibu-ibu pedagang buat nyewa meja-payung. Luar biasa memang rencana Allah.

Sambil menikmati camilan yang memang dibawa dari perjalanan, sambil mencocol pisang goroho hangat dengan sambal roa, sambil ngobrol banyak hal, ditemani gerimis dan deru gelombang serta pemandangan yang cantik, betapa syahdunya suasana. Masya Allah.

Tapi gaes, jangan heran kalau di tempat-tempat wisata di sini kalian bakalan banyak banget nemuin anjing berkeliaran. Jadi buat kita yang muslim bisa lebih berhati-hati memilih tempat dan makanan, ya.

Penutup

Dari kedua pantai di Likupang yang aku datengin, punya cerita dan keindahannya tersendiri pastinya. Setidaknya sudah ada kenangan manis yang terukir di sana.

Cuma, sangat menyayangkan aja sih karena belum ada tempat ibadah yang lebih ramah muslim di kedua tempat tadi. Sebagai destinasi super prioritas, harusnya bisa memberi kenyamanan juga bagi umat muslim yang harus tetap beribadah, ya, walaupun lagi liburan. Mungkin ini bisa jadi masukan.

Jadinya, kalau mau ke sana better jangan mepet waktu-waktu solat. Atau kalau memang yakin, bisa aja numpang solat di salah satu ruangan istirahat beberapa pedagang di sana. Mereka semua ramah dan baik, kok.

Apapun kesibukannya, sejauh apapun kita bepergian, tetap jangan lupakan waktu solat.

Kalau aku dan rombongan memilih buat segera balik ke daerah pasar dan mencari masjid buat solat. Setelahnya kita juga mencari rumah makan halal buat mengisi perut sebelum perjalanan panjang lagi balik ke rumah masing-masing.

Sebelum berwisata di alam, memang harus mempertimbangkan prakiraan cuaca ya, gaes, ya. Apalagi buat aku yang membawa dua balita. Disclaimer dulu, nih, sebelumnya, keduanya memang sejak bayi sudah pernah diajak beberapa kali pulang kampung dengan perjalanan yang amat sangat panjang dan melelahkan.

Mereka juga sudah beberapa kali ikut dalam pendakian santai bapak dan ibunya, serta perjalanan-perjalanan lainnya. Jadi Insya Allah, sudah terbiasa sama perjalanan panjang semacam itu.

Tapi tetap wajib diperhatikan kesehatan dan kesiapan anak saat itu ya, gaes. Jangan lupa buat bawa perlengkapan anak, sesuaikan sama kebutuhan dan keadaan cuaca. Pastikan punya beberapa planning, sih, kalau bepergian sama anak.

Kalau plan A kacau, ada plan B yang bisa mengcover. Dan lain sebagainya. Dan pastikan perut anak tidak kosong saat di perjalanan ya, Bun. Ajak anak buat sama-sama berdoa sebelum, dalam perjalanan, dan sesudah perjalanan.

Jadi, buat trip dadakan semacam ini pun, aku dan suami harus gercep siapin ini itu kebutuhan anak sebelum akhirnya berangkat. Beruntung anak-anakku sangat travel friendly. Haha. Mungkin karena sudah terbiasa. Tapi Allah yang memudahkan segalanya, gaes.

Yang perlu diingat kalau membawa anak bepergian, jauhkan ekspektasi tinggi! Mau liburan ke pantai dan berekspektasi dapat foto dan video-video keren yang lebih prepare? Mana sempat. Hehehe.

Aku lebih memilih menciptakan momen bareng anak-anak di ingatan mereka, sih. Walaupun memang beberapa foto dan video akan menjadi pengingat juga buat mereka nantinya.

Nah, segitu tadi ulasan panjang aku tentang keindahan pantai di Likupang, gaes. Buat kalian yang lagi berkunjung ke Sulawesi Utara, aku saranin deh buat sempetin ke sana. Dijamin seru! Kabarin aku kalau ke sini, ya!
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

Post a Comment