Halo halo travelers, pasti banyak nih kalian yang suka bepergian demi menjaga kewarasan dan meneruskan hobi. Angkat tangan coba!
Pastinya dong sudah pada tau soal sustainable travel? nah, malam ini aku pengin bahas-bahas santai soal ini, gaes. Sekalian mengingatkan lagi pada diri sendiri soal kelestarian lingkungan. Emangnya apaan, sih, sustainable travel itu?
Memahami Tentang Sustainable Travel
Jadi, melansir dari situs bisniswisata.co.id, sustainable travel atau perjalanan berkelanjutan adalah sebuah konsep pariwisata yang secara aktif berkontribusi pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dengan setiap perjalanan yang kita lakukan.Gampangnya, wisata ramah lingkungan, deh. Sustainable travel itu adalah gimana peran kita terhadap lingkungan, ekonomi, bahkan sosial dan budaya saat bepergian, dalam menerapkan praktik yang baik demi mengurangi dampak negatifnya bagi bumi saat ini dan untuk masa depan.
Agak berat bahasanya? Dibaca lagi pelan-pelan dan dipahami, yuk.
Sebenarnya, sustainable travel ini sendiri bukan hal yang baru di dunia pariwisata. Bahkan sudah banyak destinasi wisata di Indonesia yang menjalankan konsep sustainable travel itu sendiri, gaes. Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun terus optimal dalam konsep wisata berkelanjutan ini.
Jadi, usahakan dalam setiap perjalanan kita, nggak hanya demi kesenangan semata, ya, gaes, ya. Tapi juga, gimana proses perjalanan tersebut bisa ngasih manfaat buat lingkungan. Jangan sampai nih, tempat wisata yang saat ini kita datangi, sudah nggak ditemuin lagi keberadaannya di masa depan akibat kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Kan sayang banget. Apalagi, aku sendiri tipe orang yang lebih suka melakukan perjalanan ke alam terbuka. Tentu akan seru banget kalau suatu hari nanti di masa depan, anak-anakku juga bisa pergi ke tempat wisata alam favoritku itu dan menikmati keindahannya yang masih asri. Kayak waktu bapak ibu masih muda, gitu…
Lalu, menurut teman sesudut sendiri, apakah konsep sustainable travel yang sudah lama digaung-gaungkan ini, sudah diterapkan sepenuhnya sama kita sebagai pelaku wisata? Hehe.
Hayooo, jujur pada diri sendiri dulu, deh. Yang gampang dulu aja, setiap melakukan perjalanan, apakah teman sesudut masih membuang sampah di sembarang tempat? Mengambil dan membawa pulang tanaman langka, kayak edelweis di gunung, gitu? Atau, teman-teman masih suka nonton pertunjukan satwa yang sebenarnya sudah dilarang buat dipertontonkan?
Jujur, dulu banget pas aku kecil suka banget nonton pertunjukan lumba-lumba keliling. Tapi semakin besar dan paham, rupanya hal yang dibilang mengedukasi anak-anak itu nyatanya malah banyak menyakiti si lumba-lumba itu sendiri. Kasian kan, gaes? Makanya, sampai hari ini aku belum pernah ngajakin anak-anak buat nonton pertunjukannya.
Nah, ternyata, walaupun sudah banyak yang tersentuh bahkan sadar sama informasi soal konsep sustainable travel ini, pada kenyataannya belum bisa diimplementasikan sepenuhnya di negara kita tercinta ini, gaes. But, balik ke individu masing-masing, sih, kalau begini.
Selain buat meminimalisir dampak negatif dari pariwisata, konsep sustainable travel diharapkan juga bisa ngasih manfaat buat perekonomian masyarakat di kawasan wisata itu sendiri.
Emangnya kenapa sih kita harus jalani sustainable travel? Sebenarnya sudah bisa ketebak dari penjelasan di atas ya, gaes. Demi menyelamatkan lingkungan.
Jadi, setiap kegiatan perjalanan kita itu kan, membutuhkan transportasi. Ada pembakaran bahan bakar di sana yang berpengaruh sama perubahan iklim, karena menyumbang cukup banyak emisi karbon di dunia.
Tau kan, dampak perubahan iklim itu juga akan berpengaruh sama perubahan ekosistem di muka bumi. Nah, diharapkan dengan langkah kecil kita menjalankan sustainable travel itu akan membawa perubahan baik buat lingkungan.
Daripada nggak melakukan apa-apa, ya kan, gaes? Hehe.
Di Indonesia ada beberapa destinasi wisata yang menerapkan sustainable travel, contohnya Taman Nasional Ujung Kulon, Desa Wisata Tembi, atau Taman Nasional Baluran.
Selain mengurangi sampah plastik kalau jajan air mineral, tentu akan menghemat biaya juga kan. Emang kalau dipikir-pikir, beli air mineral nggak mahal-mahal amat, ya. Tapi coba aja dikali banyak, setiap kali pergi. Lumayan banget.
Bisa digunakan buat nabung dan dibudgetin untuk traveling selanjutnya. Ya kaaan?
Tau kan, dampak perubahan iklim itu juga akan berpengaruh sama perubahan ekosistem di muka bumi. Nah, diharapkan dengan langkah kecil kita menjalankan sustainable travel itu akan membawa perubahan baik buat lingkungan.
5 Cara Sederhana Jalani Sustainable Travel
Nah, sekarang aku bakalan kasih 5 cara sederhana buat jalani sustainable travel tadi, gaes. Sesederhana mungkin, sekecil apapun langkah yang kita usahakan, pastinya akan berdampak lebih baik buat kehidupan lingkungan di masa depan.Daripada nggak melakukan apa-apa, ya kan, gaes? Hehe.
Memilih Tujuan Wisata yang Ramah Lingkungan
Maksudnya gimana tuh, gaes? Tujuan wisata ramah lingkungan biasanya ditandain sama alat transportasi umum yang bertebaran alias mudah ditemukan, daerah hijau yang masih luas, disediain jalur sepeda atau pejalan kaki dan yang nggak kalah penting adanya pasar atau pedagang lokal di sana.Di Indonesia ada beberapa destinasi wisata yang menerapkan sustainable travel, contohnya Taman Nasional Ujung Kulon, Desa Wisata Tembi, atau Taman Nasional Baluran.
Bawa Tumbler Pribadi
Ini sih sudah umum banget ya, gaes. Nggak cuma waktu bepergian buat wisata, tapi saat bepergian ke mana aja. Akan lebih baik kalau kita membawa botol minum isi ulang sendiri.Selain mengurangi sampah plastik kalau jajan air mineral, tentu akan menghemat biaya juga kan. Emang kalau dipikir-pikir, beli air mineral nggak mahal-mahal amat, ya. Tapi coba aja dikali banyak, setiap kali pergi. Lumayan banget.
Bisa digunakan buat nabung dan dibudgetin untuk traveling selanjutnya. Ya kaaan?
Jajan di Warung Lokal
Ini bagian paling seru, sih saat traveling. Kalau kita belanja di warung lokal, kita akan ketemu langsung sama warga sekitar. Otomatis, kita bakalan berinteraksi juga sama budaya mereka. Ini juga berlaku kalau kita butuh tour guide, gaes. Usahakan pilih dari warga lokal aja!Selain itu, dengan kita belanja di warung lokal atau menggunakan jasa tour guide lokal, jadi menambah pendapatan mereka juga kan, gaes? Sedikit banyak kita jadi ikut membantu perekonomian lokal.
Penghijauan
Penghijauan di sini nggak cuma secara langsung kita menanam benih tumbuhan di tempat tujuan wisata ya, gaes. Jadi, misalkan nih kita harus bepergian pakai pesawat, sebisa mungkin kita nggak mencetak tiket dan segala perintilan lainnya.Manfaatkan booking online! Gunakan smartphone dan segala kemudahannya saat ini, gaes. Dengan begitu, setidaknya langkah kecil kita buat nggak membuang-buang kertas bisa membantu mengurangi sampah dan jejak karbon.
Stop Kasih Makan Satwa
Nggak cuma di kebun binatang aja, di tempat-tempat wisata alam lainnya pun sebaiknya kita nggak perlu ngasih makan hewan-hewan itu, gaes. Kecuali kalau memang ada fasilitas memberi makan hewan, ya.Tapi kalau iseng doang, sebaiknya hindari. Karena biasanya, satwa-satwa di kebun binatang kan memang lagi ada diet khusus, gaes. Kayak kamu. Eh? Nggak-nggak, maksudnya, satwa-satwa ini tentunya punya aturan makannya sendiri-sendiri, gaes.
Sama hal nya kalau di alam liar. Jangan sekali-kali deh ngasih makan hewan liar, selain karena berbahaya, nantinya bakalan bikin mereka jadi ketergantungan sama makanan yang dikasih pengunjung. Dan, akibat jangka panjangnya mereka bisa-bisa bakalan kehilangan insting berburu makan sendiri.
Penutup
Dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh perjalanan kita, kadang emang nggak pernah kita sadarin, gaes. Tapi nyatanya juga bisa mengganggu keseimbangan lingkungan di masa yang akan datang.Mulai ubah mindset traveling buat sekadar bersenang-senang di saat itu doang, yuk, gaes. Tapi, ayo kita pikirkan juga dampak buat ke depannya. Jaga kelestariannya demi pariwisata yang berkelanjutan.
Maka dari itu, yuk ikhtiarkan langkah kecil kita, dengan menjalankan konsep sustainable travel ketika berwisata. Mulai dari hal-hal sederhana kayak di atas juga boleh loh, gaes. Akhir kata, mari jalan!
Post a Comment
Post a Comment