banner

Lifestyle Blogger Masih Perlu Personal Branding Nggak, sih? Yuk kita bahas!

Post a Comment

Lifestyle blogger


Assalamualaikum. Halo, teman sesudut. Pernah dengar nggak sih tentang personal branding? Ternyata personal branding ini nggak hanya buat orang-orang tertentu aja loh, gaes.

Sebagai blogger, kita juga butuh personal branding yang baik. Niche blog yang spesifik jadi salah satu alasan yang bisa menguatkan branding blog itu sendiri. Yang jelas, niche berfungsi buat mempersempit target pembaca blog kita juga.

Dengan begitu, kita jadi bisa lebih mudah mengenal diri dan blog yang mau kita bangun, sehingga memudahkan juga buat membangun personal brandingnya. Nah, terus kalau lifestyle blogger, masih perlu personal branding nggak, sih?

Mengenal Personal Branding

Kalau dari materi yang dipaparkan di kelas Blogspedia Coaching senin lalu, personal branding adalah sebuah proses seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi atau keterampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.

Nah, personal branding ini juga ada yang muncul secara alami. Sebaliknya, ada juga yang harus dibangun tahap demi tahap, sampai tujuan itu berhasil dicapai.

Manfaat personal branding pun nggak main-main. Personal branding yang sukses, akan membangun kredibilitas diri sendiri. Secara nggak langsung, dengan terbangunnya branding yang baik, bakalan muncul juga rasa kagum dan kepercayaan dari publik.

Tentu dong hal itu bakalan memudahkan kita buat mencapai tujuan yang kita pengin. Personal branding yang dibangun secara konsisten, lama kelamaan juga bakalan mengembangkan kemampuan yang kita punya, gengs.

Kemampuan yang berkembang beriringan juga dengan nilai diri yang semakin naik. Hal ini tentu bakalan menaikan daya jual juga bagi kita. Dalam hal ini sebagai blogger.

Membangun personal branding


Sekilas Tentang halodwyta

Di akhir tahun 2018 yang lalu, aku mulai memberanikan diri lagi buat memublikasikan tulisanku. Di mulai dari ikut kelas menulis dan menerbitkan buku antologi. Waktu itu, aku masih menggunakan nama lahir di setiap karya-karya yang mulai ku terbitkan.

Di akhir 2021 kemarin, barulah terpikir buat mematenkan satu nama. Lahirlah nama halodwyta. Sejak itu juga aku lebih sering menyematkan nama pena halodwyta dalam setiap tulisanku.

Semua akun media sosial yang berkaitan sama kepenulisan, yang aku punya sekarang juga sudah menggunakan nama yang sama, halodwyta. Berlanjut juga dalam penamaan blog ini. Pada akhirnya, waktu harus naik level dengan memasang TLD, aku meyakinkan diri lagi buat tetap menggunakan nama halodwyta.

Aku tetap menggunakan nama halodwyta karena waktu aku coba telusuri nama itu, google sudah memunculkan beberapa karya fiksi yang sudah aku terbitkan.

Sebenarnya, nggak ada arti khusus. dwyta,itu cuma singkatan dari nama Dewi Yulianti, (d-w-y-t-a). Kalau disesuaikan sama nama asli, emang lebih cocok kalau pakai d-w-y-t-i, cuma aku kurang srek sama kata dwyti, kurang klop di lidah aku sih saat penyebutannya. Jadinya dienakin aja penyebutannya jadi dwyta.

Kata halo sendiri, dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang, selamat berjumpa, sapaan hangat, atau sejenisnya, yang dimaksudkan bahwa aku akan sangat terbuka dengan ilmu dan masukan dari mana saja. Terbuka sama perubahan, terbuka sama kritikan, asalkan yang masih sesuai sama nilai dan tujuan yang emang aku tanamkan, ya.

Lalu, kenapa nggak pakai nama asli aja? Hehe. Selain karena alasan yang udah aku singgung di atas, nggak ada alasan lain lagi sih selain karena nama itu cukup pasaran. Mungkin bakalan lebih sulit buat membangun branding dengan nama yang sama. Begitu menurutku.


Name Card


Lifestyle Blogger Perlu Personal Branding

Seberapa penting, sih, personal branding bagi blogger gado-gado? Istilah kerennya, lifesytle blogger. Karena blog yang aku bangun ini memang belum punya pengerucutan tema, jadinya ya aku masih akan berkecimpung di dunia penulisan gado-gado, gengs.

Meskipun di dalam deskripsi, aku meyakinkan diri bahwa blog ini nantinya bakalan lebih sering menuangkan karya-karya fiksi yang aku tulis. Aku belum menemukan nama yang lebih cocok, sih, buat blogger dengan niche kayak gitu. Ada nggak, sih?

Tapi itu tadi, personal branding yang serius pengin aku bangun, adalah dengan nama halodwyta. Begitu juga dalam perjalanan blog ini nantinya. Aku pengin orang mengenal aku sebagai halodwyta, si lifestyle blogger yang juga penulis cerita fiksi.

Aku pengen kalian mengenal sudut cerita ibu Dewi ini sebagai tempat singgah buat mencari solusi yang tepat tentang tulisan-tulisan fiksi. Walaupun gitu, rumah ini juga punya berbagai sudut lain yang bisa jadi wadah kita saling berbagi cerita. Sharing sambil healing.
Memang nggak akan mudah. Tapi setidaknya, kita sudah mengambil langkah!

Walaupun masih gado-gado, aku rasa personal branding itu masih sangat-sangat dibutuhkan. Justru perlu banget, gaes! Demi kelangsungan hidup blog ini nantinya.

Mengingat manfaat yang sudah aku singgung di atas juga. Maka lifestyle blogger pun perlu personal branding kalau mau blog dan dirinya lebih dikenal dan dipercayai sama orang-orang. Mau nilai jual yang tinggi, kan?


Lifestyle blogger


Penutup

Personal branding nggak hanya dibutuhkan buat blogger dengan tema spesifik aja, gaes. Sebagai lifestyle blogger pun, kita harus punya keunikan dan keunggulan tersendiri buat membangun personal branding blog kita.
Kalau kata coach Marita, Agar lebih berdampak, maka kita harus tampak.
Kalau seorang lifestyle blogger nggak membangun personal branding yang kuat, gimana dong kita bisa tampak? Karena konon katanya, lifestyle blogger itu sangat menjamur. Jadi, kita butuh menunjukkan keunikan diri kita sebagai lifestyle blogger itu, biar kita bisa ikut berkontribusi menebar manfaat ke seluruh negeri! Halah. Hihi.

Apalagi sebagai newbie, personal branding ini harus diseriusin banget! Jangan sampai ditinggal. Jadi, kalau ada yang bilang lifestyle blogger nggak perlu personal branding, itu jelas salah ya, gaes! Salah besar.
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

Post a Comment