banner

Keresahan Ibu dengan Kebiasaan Mengisap Jempol pada Anak

2 comments

Kebiasaan mengisap jempol
Source : Canva


Assalamualaikum, teman sesudut yang sudah menikah dan punya anak, pernah nggak sih merasa resah gitu melihat kebiasaan mengisap jempol pada anak?

Atau, mama-mama sekalian bakalan bersikap biasa aja saat anak balita mulai mengisap jempol terus-menerus?

Mewajarkan Anak Saat Mengisap Jempol


Mengisap jempol
Source : Canva


Katanya, setiap bayi akan mengisap jempol. Apalagi bayi berusia sekitar tiga bulanan. Menurut beberapa sumber lagi, hal itu wajar dan justru nunjukkin kalau si anak dalam keadaan sehat dan normal.

Mengisap jempol juga menandakan kalau si bayi punya refleks isap yang baik. Adapun beberapa sumber juga mengatakan, bahwa mengisap jempol atau jari pada bayi menandakan kalau si bayi lagi merasa lapar, gaes.

Di fase oral kayak gitu, bayi akan merasa puas saat bisa melakukan kegiatan dengan mulutnya. Entah itu mengisap atau menggigit benda-benda tertentu. Dimulai dari usianya 0-18 bulan. Terutama di usia tiga bulanan.

Bener aja, di usia tiga bulan, anak keduaku mulai menunjukkan refleks mengisap jempolnya. Awalnya, gara-gara si sulung yang terus-terusan menangis waktu aku mau menyusui si kecil.

Nggak rela dia, gaes. Mungkin menurut dia, cinta ibunya jadi terbagi-bagi. Huhu.

Walau sesering apapun aku sounding dan berusaha menjelaskan baik-baik sama si sulung, setiap waktunya si kecil menyusu, kakaknya itu bakalan tantrum dan melarang ibunya mendekati si kecil. Masya Allah.

Perjuangan banget pokoknya gaes buat tetap bisa menyusui si adik. Beruntung, suami selalu bisa diajak kerja sama saat lagi di luar jam kerja.

Dari situ, setiap aku telat menanggapi rasa lapar dan hausnya, si kecil langsung refleks mengisap jempol. Nggak ngaruh sudah seberapa banyak dikasih asi perah sekali pun, dia bakalan tetap mengisap jempol sampai tertidur.

Memang awalnya ini hal wajar, gaes. Kembali sama penjelasan aku di awal, ini adalah refleks alami bayi.

Berbekal hal itu, aku juga nggak terlalu khawatir dan nggak melakukan pencegahan juga. Cuma terus berusaha memberikan hak asinya sesering mungkin, atau dengan asi perah kalau nggak memungkinkan.

Selebihnya, aku membiarkan si kecil tetap mengisap jempol dan terus memastikan jarinya dalam keadaan bersih, atau kukunya tidak dalam keadaan tajam.

Apalagi kan, katanya, kebiasaan ini bakalan menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil. Jadi, it's okay, lah!


Menjadi Sebuah Rutinitas Hingga Kebiasaan

Sejak itu, sampai sekarang usianya sudah satu tahun tiga bulan, si kecil masih terus-terusan mengisap jempol saat menjelang tidur.

Bahkan nggak cuma pas mau tidur, gaes. Dia bakalan mulai mengisap jempol ketika merasa nggak nyaman. Serius deh.

Ini kayak jadi semacam rutinitas bahkan kebiasaan bagi si kecil, gaes. Seberapa banyak makan dan menyusu pun, mengisap jempol bakalan jadi rutinitasnya sampai tertidur. Atau saat merasa terancam dan nggak nyaman.

Aku yang awalnya merasa wajar, sekarang justru merasa hal itu sebagai hal yang mengganggu. Meresahkan banget.

Apalagi, setelah punya banyak gigi, jempol yang sering diisap jadi sering luka-luka. Sebagai ibu, aku malah ngerasa nggak nyaman kalau terus-terusan ngebiarin.

Jempol terluka





Dampak Positif Mengisap Jempol

Sesuai sama pendapat para ahli, bahwa fase oral ini punya dampak positif dalam membantu kemampuan oromotor si anak. Dengan mengisap atau saat anak memasukkan tangan ke mulut, akan meningkatkan kemampuan mengunyah dengan mendorong sensor lidah yang tadinya hanya aktif di bagian depan, menjadi aktif juga sampai pangkal lidah.

Saat tiba waktunya si kecil makan, hal ini juga yang akan memudahkan si anak buat mengunyah makanan tanpa banyak melepeh. Karena dengan mengisap jari, secara nggak sengaja dia juga mendorong refleks muntah ke belakang.

Selain itu, dengan memasukkan tangan ke mulut, bayi juga jadi belajar mengenal anggota tubuhnya. Dia akan belajar bentuk, warna dan bau dari tangan kecilnya.


Dampak Buruk Mengisap Jempol


Dampak buruk



Beberapa cara pencegahan mulai aku dan suami lakuin, gaes. Dari sounding setiap hari, menutup jempolnya pakai plester, sampai mengoles si jempol dengan sesuatu yang berwarna.

Belum ke tahap mengolesi jempol pakai sesuatu yang berasa kuat sih, gaes. Kata orang-orang, kan, olesin aja jempolnya pakai jeruk nipis, atau jahe, dan semacamnya.

Tapi belum aku lakukan. Karena aku nggak mau buru-buru memaksakan, gaes. Takut dia malah merasa bingung dan trauma. Jadi, perlahan-lahan aja.

Karena, aku sendiri nggak tega waktu dia menangis kencang waktu jempolnya diplester, gaes. Serius, terpotek rasanya hati ibu melihat dia nangis-nangis sambil berusaha ngelepasin plester di jempolnya.

Padahal, aku sendiri juga takut kalau ngebiarin ini terlalu lama. Karena banyak juga dampak buruknya, gaes :

- Menimbulkan tekanan pada gigi sehingga memicu permasalahan pertumbuhan rahang dan gigi. Posisi gigi depan dan rahang tampak maju.

- Gigitan terbuka pada gigi seri. Hal ini terjadi karena terhambatnya pertumbuhan gigi seri bagian atas dan bawah.

- Sulit melafalkan huruf S dan Z

- Mempengaruhi kepercayaan diri anak di usia remaja nanti akibat kondisi gigitan terbuka pada gigi seri


Penutup

Fase oral dengan memasukkan benda ke mulut, termasuk mengisap jempol, memang hal yang wajar terjadi pada setiap anak. Mengisap jempol pun dianggap sebagai tanda bahwa anak tumbuh dengan normal.

Apalagi dengan beberapa manfaat yang mengikutinya. Mengisap jempol bukan hal yang harus dikhawatirkan. Kebiasaan ini juga bakalan berhenti dengan sendirinya saat usia si anak semakin bertambah.

Tapi, kalau dalam kasusku, jujur aja aku sudah merasa resah, gaes. Apalagi sekarang jempol si adek sudah luka-luka gegara gigitannya, gaes. Duh.
Mungkin, ini memang harus segera dihentikan. Tapi perlahan. Karena aku juga nggak mau merusak kenyamanan anak dengan memaksakannya. Takut melukai hatinya, gaes. Serius deh. Dilema juga.

Jadi, menurut teman sesudut yang sudah lebih berpengalaman, apakah aku harus resah saat melihat kebiasaan mengisap jempol pada anak gini, gaes? Atau ada tips jitu buat menghentikan kebiasaan ini?

Kasih bocoran dikolom komentar, dong!



Referensi :

https://id.theasianparent.com/bayi-suka-gigit-jari
https://nakita.grid.id/read/0220475/jangan-hentikan-ini-manfaat-bayi-mengisap-jari-yang-moms-tidak-tahu?page=all
https://m.liputan6.com/health/read/3891615/4-manfaat-mengemut-tangan-bagi-bayi
https://sardjito.co.id/2019/06/04/efek-kebiasaan-buruk-mengisap-jari-pada-balita-dan-anak-anak/#:~:text=Saat%20balita%20atau%20anak%20menghisap,dan%20rahang%20tampak%20maju%20serta
halodwyta
Halo, aku Dewi Yulia. Suka jalan-jalan, sambil review makanan dan tempat-tempat seru lainnya.

Related Posts

2 comments

  1. Dl anak pertamaQ jg kadang ngisep2 jempolny, ada masanya kala itu dy sering ngisep jempol smp jempolny ky bengkak2 gt tp ak ga tll meresahkanny & lama2 ilang sendiri c kebiasaan anakQ itu,alhamdulillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya sama jempolnya sampe bengkak2 luka. Iya semoga kebiasaannya bs ilang sndiri nanti pas agak besaran.

      Delete

Post a Comment