Source : Celebes.co |
Assalamualaikum, halo teman sesudut.
Pernah denger nggak, di Kalimantan Selatan ada satu pulau yang dihuni sama banyak kera. Namanya pulau kembang. Mau tau nggak keunikan pulau kembang ini?
Sebelum kita jalan-jalan ke sana, ada baiknya kita mengenal dulu segala tentang pulau kembang ini. Yuk ikut!
Seputar Pulau Kembang
Secara administratif, Pulau Kembang ini masuk di wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Hal pertama yang orang luar Kalimantan pikirin saat denger kata pulau kembang, pasti pulau yang banyak kembangnya.
Tapi jangan salah, gengs. Pulau kembang bukan pulau yang dipenuhi kembang. Yang benar, pulau kembang adalah pulau yang dipenuhi sama banyak kera.
Gimana-gimana? Dah sesuai sama ekspektasinya belum? Hehe. Pokoknya kalau kita berkunjung ke pulau ini, siap-siap aja deh bakalan diserbu sama segerombolan kera ekor panjang.
Keunikan Pulau Kembang
1. Lekat Dengan Sejarah dan Mitos
Nggak bisa dipungkiri kalau kisah sejarah sebuah tempat bakal jadi daya tarik dan keunikan tersendiri buat tempat itu. Sama hal nya kayak pulau kembang ini.
Jadi gaes, menurut beberapa sumber yang aku coba telusuri, ada banyak banget versi tentang sejarah pulau kembang ini. Belum lagi versi cerita turun temurun dari warga lokalnya.
Tapi, di sudut jalan-jajan kali ini kita bakal bahas dua versi aja ya diantara yang banyak tadi. Kalo bahas semuanya nanti mumet yang nulis. Mwehehe.
Versi pertama, menurut mitos yang rame banget nih, pulau kembang ini merupakan sebuah delta yang terbentuk dari karamnya kapal pasukan Inggris jaman dulu. Singkat cerita, kalau menurut penuturan warga lokal, dulu waktu para pedagang Inggris buka kantor dagang di Banjarmasin, hubungan mereka sama Kerajaan Banjar kurang baik.
Sultan Banjar minta bantuan sama suku pedalaman yang tinggal di pesisir sungai Barito buat menyingkirkan para penjajah Inggris. Lalu terjadilah perang antara si penjajah sama orang-orang suku Biaju. Entah kurang lincah atau gimana, pasukan Inggris kalah dong sama tuan rumah.
Pasukan Inggris yang kalah perang itu tadi, ditenggelamin kapalnya sama pasukan suku Biaju. Alhasil, lama kelamaan muncul deh sebuah delta yang kemudian di kasih nama Pulau Kembang.
Belum selesai sampai di sini, di versi kedua ini masih hampir mirip sama versi pertama tadi. Bedanya cuma ada sama tokoh utama. Para penumpang kapalnya, gengs.
Jadi di versi ini, para penumpang kapal justru dipenuhi sama etnis Tionghoa yang berniat menguasai Kerajaan Kuin. Mereka ini berlabuh dan menetap di Kalimantan pakai kapal Inggris.
Lalu, ada seorang penjaga Kerajaan gitu yang menentang mereka buat masuk ke wilayah Kerajaan Kuin. Si penjaga itu lalu memberi syarat buat para Etnis Tionghoa ini buat membelah batang pohon besar tanpa menggunakan alat apapun.
Nah, lo. Gimana dong caranya?
Jelas aja para etnis ini nggak berhasil, gaes. Tapi tetep bersikeras nggak mau ninggalin Pulau Kalimantan. Jadilah keluar tuh kesaktian-kesaktian para penjaga kerajaan yang bikin kapal mereka tenggelam.
2. Penamaan Pulau Kembang
Dari kisah di atas, kayaknya belum ada yang menyiratkan ya kenapa si delta ini kemudian diberi nama pulau kembang. Coba kita telusuri.
Kok bisa dinamain Pulau Kembang, sih? Bukannya delta Inggris, Tionghoa kalah perang, atau apa lah, gitu. Kenapa harus pulau kembang?
Nah-nah, usut punya usut, kebanyakan pengunjung yang dateng ke delta pulau kembang ini, mereka datang dengan membawa berbagai macam sajen dari kembang. Mereka ini bernazar dan dengan sengaja nebarin kembang-kembang itu di seputaran pulau.
Nggak berbeda jauh, versi lainnya juga bilang kalau banyak keturunan etnis Tionghoa yang kemudian datang berkunjung sambil nebar-nebarin kembang di sepanjang perjalanan. Tumpukan kembang yang terlihat sepanjang lintasan menuju ke tempat itu lah yang jadi cikal bakal nama pulau kembang.
3. Dihuni Oleh Banyak Kera
Source : Celebes.co |
Di awal, aku juga udah spill dikit ya bahwa pulau ini dihuni sama banyak kera. Selain banyak kembang yang emang jadi asal-usul namanya tadi yagesya, ternyata keberadaan si kera-kera ini juga jadi salah satu keunikan pulau kembang itu sendiri.
Menurut legenda yang berkembang, tentang asal-usul kera, atau yang dalam bahasa lokal disebut warik, yang mendiami pulau ini, adalah bukti rasa syukur seorang raja yang berhasil mendapat keturunan setelah melakukan ritual upacara badudus (mandi) di sana.
Raja itu merintahin prajuritnya buat menyimpan sepasang kera jantan dan betina, biar berkembang biak dan menjaga kelestarian pulaunya. Kemudian berkembanglah pulau itu sebagai tempat ziarah sampai sekarang.
Tapi ada juga loh yang bilang kalau para kera itu merupakan pasukan Inggris yang tadi kalah perang, yang dikutuk dan berubah jadi kera. Nah lo? Gimana ini?
Rute dan Tarif Masuk Pulau Kembang
Buat kalian yang tertarik berkunjung ke pulau kembang, dari kota Banjarmasin bisa langsung menuju ke siring sungai Martapura. Dari situ, kita lalu bisa menyewa perahu motor kecil yang dikenal dengan nama klotok.
Perjalanan awal juga bisa ditempuh lewat Muara Kuin, masih di Banjarmasin. Dengan transportasi yang sama, yaitu perahu klotok.
Jarak tempuhnya sekitar 30 menit sampai 1 jam. Kalau berangkat sebelum matahari terbit nih gaes, kita bisa nemuin aktivitas pasar terapung di sepanjang perjalanannya nanti. Seru, kan?
Buat tarif masuknya dibagi jadi dua bagian.
a. Untuk wisatawan lokal
Di sini, wisatawan lokal cuma harus membayar Rp. 5.000 di hari biasa (Senin hingga Jumat), sedangkan di hari Sabtu dan Minggu juga hari libur, pengunjung harus membayar Rp. 7.500,- per orang
b. Untuk wisatawan Asing
Wisatawan Asing atau mancanegara, di hari biasa harus membayar Rp. 100.000,- per orang. Sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya membayar sebesar Rp. 150.000,- per orangPenutup
Ternyata, Kalimantan Selatan juga punya destinasi wisata unik yang menarik banyak wisatawan lokal maupun asing buat dateng ke sana. Tapi, siap-siap deh kalau ke sana bakal dikelilingi sama kera-kera yang berkeliaran. Nggak papa ya, itung-itung berbagi makanan sama para penghuni pulau.
Jadi, gengs, kalaupun ada yang tertarik buat jengukin para kera di Pulau Kembang, datanglah sebagai wisatawan aja. Cukup.
"Karena sebaik-baiknya tempat meminta cuma kepada Allah. Jangan pernah meminta sesuatu selain kepada-Nya."
Jadikan kisah tentang keunikan pulau kembang ini sebagai pegangan buat kita yang mau berkunjung, ya. Biar bisa tetap menghargai budaya dan sejarah yang ada di suatu tempat. Oke, teman?
Main-main virtual dulu yuk ke video di bawah.
Wah bagus sekali lokasi wisatanya tapi jujur poin terakhir jadi merinding inget gunung Kawi di malang, jadi horor bu
ReplyDeletejadi pengen ke pulau kembang, sepertinya unik...
ReplyDeleteJadi pengen deh jalan-jalan ke kalimantan belum kesampaian nih hehe
ReplyDeletewah jadi pengen main ke sana, belum pernah ke kalimantan huhu
ReplyDeletePengen banget kapan2 ke Kalimantan 😍
ReplyDeleteMenarik banget ceritanya. Tapi aku takut sama kera.. Pernah pas masih di malaysia pulang kampus dikejar segerombolan kera. Udah takuy banget. Untungnya ada temen yang nemenin, bisa sembunyi jadi selamat gak sampe cedera dikroyok kera :"
ReplyDelete