Desain Sederhana Jadi Membahana? Canva Solusinya!

Assalamualaikum, teman sesudut.

Masih pada sehat, kan? Yang suka desain tapi nggak punya 'sense of art' tinggi, mari merapat! Aku punya rahasia nih yang bisa bikin desain sederhana jadi membahana.

Apa sih Canva itu?

Udah pada kenal canva, kan? Buat yang belum tau, nih, kenalan dulu!

Mengutip dari situs canva.com, canva adalah alat bantu desain dan publikasi online dengan misi memberdayakan semua orang di seluruh dunia agar dapat membuat desain apa pun dan mempublikasikannya di mana pun.

Jadi, canva adalah salah satu aplikasi online yang bisa mewadahi kreativitas kita dalam mendesain segala sesuatu dengan sangat mudah, gaes. Meskipun nggak punya skill dewa dalam mendesain, kita bakalan tetap bisa menghasilkan karya yang ciamik.

Menurut ku, canva ini juga jadi salah satu aplikasi desain yang sangat mom friendly. Karena dia punya jalan ninja sendiri yang memudahkan banget buat mamak-mamak ribet macem diriku, biar bisa bikin desain ciamik tanpa perlu mikir panjang kali lebar.

Beneran! Yang nggak jago desain jangan sedih deh pokoknya. Tinggal sat-set-das-des, jadi! Asal sinyalnya mendukung, ya mom, ya! hehe.

Berteman Dengan Canva

Jujurly, aku baru benar-benar menggempur canva sejak mulai ngeblog lagi aja, gaes. Walaupun sudah mengenal aplikasinya sejak cukup lama, tapi ngeblog lah yang membuatku jatuh cinta sama si canva.

Dimulai sejak diberi tugas membuat logo dan header blog dalam blogspedia coaching. Terus berlanjut sampai tugas-tugas lainnya yang ternyata juga membutuhkan infografis buat mendukung tulisan kita.

Dari situ, aku merasa butuh nih punya keahlian desain yang memadai. Ya seenggaknya, aku butuh sebuah aplikasi desain yang bisa meminimalisir kesulitanku buat bikin desain infografis tadi.

Nah, sejauh ini aplikasi desain yang sangat memudahkan ya cuma canva. Kayak yang aku singgung di awal, dia punya jalan ninja bagi si cupu desain, gaes. Hehe.

Di canva, sudah menyediakan ribuan template yang bisa diakses dengan gratis. Tinggal pilih yang sesuai kebutuhan (seringnya sesuai keinginan), dan dikreasikan sendiri deh pakai secuil imajinasi yang ada.

Iya, ribuan. Nggak salah! Walaupun pakai yang gratisan masih tetap oke, kan?

Bagiku sih, semua fitur dan elemen di canva gratis itu pun sudah sangat menyenangkan. Sangat membantu.

Tentu saja canva premium akan memberimu akses jauh lebih luas lagi buat berkreasi di dalamnya. Sekali memulai desain bakal ketagihan, deh. Nggak nyangka bisa bikin desain grafis semudah itu.

Aku mulai mempelajari seluk beluk canva secara otodidak. Dari yang awalnya cuma pakai template gratis yang tersedia, pelan-pelan aku coba kreasikan sendiri pakai kanvas kosong.

Walaupun desain yang aku hasilkan masih sangat sederhana karena imajinasi seniku kurang berkilauan. Tapi bagiku pribadi, itu sudah sangat keren dan membahana, gaes. Hehe. Maklum, ya, ibu-ibu lebay.

Sampai akhirnya aku merasa harus serius mempelajari canva biar bisa mendukung aktivitas blogging ke depannya juga. Dengan berbekal kepo di sosial media, akhirnya aku mutusin buat mengikuti kelas desain canva pertamaku.

Masih kelas gratisan. Tapi ilmu yang dibagikan sangat bermanfaat. Bikin keahlian desain di canva sedikit meningkat. Banyak ilmu dan rahasia baru yang aku dapat seputar penggunaan canva.

Secara kebetulan banget juga, materi lanjutan dari blogspedia coaching minggu ini membahas seputar penggunaan canva buat ngeblog. Jadi berasa tambah semangat, kan, belajar dua-duanya.

Ngulik canva buat bikin infografis blog ternyata juga menyenangkan. Seru, walaupun kadang masih merasa kurang maksimal karena harus berburu sama deadline tugas.

Fitur dan Keyword

Sebagai pengguna canva gratisan, tentu saja template yang sudah tersedia di sana jadi andalanku. Fitur tersering yang aku gunakan kalau lagi kepepet, buru-buru, atau emang lagi nggak punya ide desain.

Template gratis adalah penyelamat. Selain banyak pilihan, masih bisa diutak-atik juga sesuai selera. Bisa diakses sambil rebahan, moms! Ini paling penting.

Selain itu, aku lebih sering bermain di fitur elemen dan teks aja, sih. Jarang bikin video, animasi dan lain-lain juga pakai canva. Emang dasarnya masih amatiran, gaes. Fitur yang sering digunain pun masih yang umum-umum aja.

Tapi dengan kemudahan akses informasi jaman now, banyak banget sih tutorial dan tips seputar desain canva yang menarik, yang bisa dicoba ulik-ulik lagi. Oh tentu kalau aku masih harus bolak-balik nyontek tutorialnya dulu. Hehe.

Ini hanya berlaku saat punya banyak waktu luang, gaes. Pada kenyataannya ya balik lagi pakai fitur-fitur umum yang emang sudah tersedia gratis di sana. Tinggal main imajinasi aja.

Untuk keyword yang sering aku gunakan adalah gambar bunga atau dedaunan. Sangat mencerminkan ibu-ibu, bukan? Itu karena mainku di elemen canva masih kurang jauh, gaes. Serius. Hehe.

Tapi karena belakangan ini aku juga lagi suka bikin desain cover buku, jadi aku lebih sering menyesuaikan keyword sama judul bukunya aja, gaes. Karena sedikit banyaknya mulai memahami seluk beluk desain canva, kadang aku jadi merasa agak terbatas sih dalam pencarian keyword yang sesuai.

Lebih banyak yang bermahkota dong. Jadi tertarik pengin upgrade ke canva premium. Pasti akan lebih menyenangkan.

Desain Sederhana Jadi Membahana

Walaupun merasa nggak ahli dalam mendesain, tapi aku mengakui hasilnya cukup memuaskan. Cukup berhasil membuat tampilan media sosialku lebih rapi dan teratur.

Begitu juga dengan aktivitas ngeblog. Infografis yang aku hadirkan di sini, kurasa sudah cukup berwarna. Semua berkat canva!

Bayangin aja, orang yang nggak paham kaidah desain-mendesain bisa jadi seolah ahli, karena karya yang dihasilkan lebih dari baik. Dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jam terbang, deh. Insya Allah.