Sejak dapet tugas menjelaskan tentang bagaimana rencana blog impianku, aku sudah berandai-andai akan menyapa para pembacaku dengan nama teman sesudut. Diambil dari nama sudut cerita. Kayaknya bakalan lebih klop kalau aku memanggil kalian dengan sebutan teman sesudut. Berasa lebih akrab aja gitu. Yagasi?
Jadi memang aku pengin kalian merasa nyaman berkunjung di rumah aku ini. Meskipun kalian berkunjung ke rumah ibu-ibu anak dua, tapi nggak ngerasa sungkan atau malu-malu gitu. Santai aja asal tetep sopan. Rumah ini terbuka buat siapa saja yang mau berteman baik. Sepakat?
Nah, berhubung materi dan tugas kali ini berkaitan sama panggilan kesayangan para pengunjung blogku, sekalian lah kita kenalan. Hari ini, aku bakalan mendeskripsikan teman sesudut yang paling nyudut, eh, yang paling yahud. Paling rajin main ke rumah ini.
Siapa Sih Teman Sesudut Paling Yahud
Dari analisaku, ciee analisa banget, teman sesudut yang suka nongkrong di sini, kebanyakan masih berasal dari tongkrongan yang sama. Alias dari persatuan blogspedia coaching batch 3, asuhannya Coach Marita. Harap maklum ya, rumah baru ini. (tipe ibu-ibu doyan pamer)
Dari sekian ratus juta pengunjung itu, kebanyakan dari mereka adalah para wanita kisaran usia 20-40 tahunan. Meskipun ada satu atau dua lelaki yang suka tetiba nyasar, tapi rumah ini masih dikuasai sama para wanita seusia pemilik rumahnya.
Kebanyakan dari mereka masuk ke rumah ini lewat google chrome di Androidnya. Walaupun ada beberapa pengunjung dari luar negeri, tapi pastinya masih dipenuhi sama orang-orang Indonesia juga. Oh iya, sasaran awalku bikin blog ini tadinya sih para ibu-ibu super sibuk yang masih doyan menyibukkan diri lagi sama yang namanya pengembangan diri. Tapi sejauh ini, yang lebih sering main malah adik-adik
Oke. Langsung aja, Aku akan mengambil contoh dua orang yang paling doyan mojok bareng di sini. The real teman sesudut paling yahud!
1. DEA
Kesehariannya, Dea lebih PD mengenakan pakaian oversize kayak celana kulot dan kaos polos, ditambah hijab yang menutup dada. Sederhana, tapi bersahaja. Nggak suka neko-neko.
Biar lebih enak, aku bakal gambarin per-point aja, ya soal Dea, teman sesudut paling yahud nomor satu. Biar kayak di orji pada jamannya, nulisin biodata temen-temen.
Ahelah ... umur berapa mainan orji?
Nama : Dea Sahaja
Usia : 22 tahun
Domisili : Magelang, Jawa Tengah
Latar Belakang Pendidikan : Sarjana Sastra
Pekerjaan : Lagi sebar CV, berniat jadi blogger aja
Status : Lajang
Gaya Hidup : Menengah ke atas. Bapak ibunya mampu secara finansial, tapi Dea lebih suka dan bercita-cita bisa mandiri secara finansial.
Hobi : Fotograpi, Menulis, Naik Gunung.
Sosial Media yang disuka : Instagram dan Whatsapp
Usia : 22 tahun
Domisili : Magelang, Jawa Tengah
Latar Belakang Pendidikan : Sarjana Sastra
Pekerjaan : Lagi sebar CV, berniat jadi blogger aja
Status : Lajang
Gaya Hidup : Menengah ke atas. Bapak ibunya mampu secara finansial, tapi Dea lebih suka dan bercita-cita bisa mandiri secara finansial.
Hobi : Fotograpi, Menulis, Naik Gunung.
Sosial Media yang disuka : Instagram dan Whatsapp
Source : Canva Free Credit |
2. MBAK MUTI
Sehari-harinya, Mbak Muti suka memadu padankan gamis-gamis lucu sama bergo atau apapun itu yang instan-instan. Say no to jilbab ribet, deh pokoknya. Capek.
Mbak Muti juga sama, pengin memulai jadi blogger dan lagi sering berselancar ke artikel-artikel seputar blogging. Dia menemukan rumahku, dan menjadi teman sesudut yang paling sering mojok di sini. Asyik.
Langsung kenalan, yuk!
Nama : Mutia Larasati
Usia : 36 tahun
Domisili : Palembang
Latar Belakang Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Status : Menikah
Gaya Hidup : Menengah ke atas. Memiliki usaha sampingan selain mengajar.
Hobi : Menulis, Membaca, Mengajar, Belajar
Sosial Media : Facebook, Whatsapp
Usia : 36 tahun
Domisili : Palembang
Latar Belakang Pendidikan : S1 Pendidikan Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Status : Menikah
Gaya Hidup : Menengah ke atas. Memiliki usaha sampingan selain mengajar.
Hobi : Menulis, Membaca, Mengajar, Belajar
Sosial Media : Facebook, Whatsapp
Source : Canva free credit |
Karakter Kedua Teman Sesudut
Karena kedua orang di atas punya keresahan yang sama seputar blog baru, aku rasa karakter mereka nggak berbeda jauh, sih. Dea dan Mbak Muti sama-sama pengin memulai blognya, dan sedang mencari teman senasib yang punya karakter 11/12 sama mereka.
Dea dan Mbak Muti termasuk tipe orang yang susah mengakrabkan diri sama orang baru. Tapi ceriwis kalau sama orang yang sefrekuensi. Keduanya nggak suka pilih-pilih teman, terbuka. Tapi tetap mementingkan yang setujuan, dong. Bisa dibilang, pertemanan mereka luas, tapi persahabatan hanya hitungan jari.
Walaupun kedua teman sesudut ini sering menyendiri, nggak berarti mereka nggak update berita sana-sini. Mereka tipe wanita yang pembelajar, yang nggak mau tertinggal gitu aja. Pekerja keras, yang tekun berusaha.
Hal-hal yang sering bikin keduanya khawatir, gimana kalau orang lain nggak suka hasil kerja mereka. Gimana kalau mereka diminta mengakrabkan diri sama orang yang jauh berbeda sama karakter diri mereka sendiri. Susah sih, tapi sekuat tenaga akan mereka usahakan.
Jangan lupa, Dea dan Mbak Muti bukan orang yang mudah menyerah!
Permasalahan Kedua Teman Sesudut
- DEA
Dea lagi mengkhawatirkan masa depannya, nih. Soalnya, semenjak lulus kuliah setahun yang lalu, dia belum juga dapet panggilan kerja yang cocok. Bukan pilih-pilih, tapi realistis karena kebutuhan yang semakin mihil jaman now. Sebagai anak muda, dia merasa punya value tersendiri yang nggak cocok buat beberapa bidang kerjaan yang ditawarin.
Tapi gegara itu juga, Dea malah terbelit masalah. Ya ditanyain orang tua lah, tetangga lah, bahkan orang-orang yang nggak dikenal.
"Dea kerja dimana?"
"Dea nikah kapan kalau belum kerja-kerja?"
"Dea pasti pilih-pilih kerjaan banget, ya?"
"Dea, masa lulus cumlaude tapi belum juga dapat kerjaan?"
- MBAK MUTI
Kalau mbak Muti sih, bisa dibilang udah lebih santai. Doi punya kerjaan tetap, bisnisnya pun jalan terus. Yang dia khawatirin adalah, gimana anak-anaknya bisa bertumbuh dengan baik kalau ibunya terus-terusan sibuk kerja?
Resign atau jangan? Lebarin bisnis, atau seriusin ngeblog aja? Ah, bingung.
Makanya, dia lagi getol banget belajar 'lagi' teori-teori parenting. Tapi, pengin yang mudah dan sesuai sama tujuan dan nilai-nilai dalam keluarganya.
Jadi kira-kira begitu deh deskripsi lengkapku soal teman sesudut paling yahud. Semoga aja dengan ini, aku bisa mengenal lebih dekat lagi teman-teman sesudut setongkrongan. Berasa lebih terikat dan mengerti satu sama lain lagi.
Betah-betah di rumah ini ya, teman sesudut.
Salam sayang.
Dewiyulia
Udahan Mojoknya
Jadi kira-kira begitu deh deskripsi lengkapku soal teman sesudut paling yahud. Semoga aja dengan ini, aku bisa mengenal lebih dekat lagi teman-teman sesudut setongkrongan. Berasa lebih terikat dan mengerti satu sama lain lagi.
Betah-betah di rumah ini ya, teman sesudut.
Salam sayang.
Dewiyulia
semangat menjadi blogger. bagus ceritanya.
ReplyDeletewaahh.. suka banget sama panggilan teman sesudut 😍 berasa mojok dan langsung ngeghibah eehh... salam kenal mba 🙏
ReplyDeleteBacanya langsung jadi mojok, hehe. Sebel bgt kalau jadi Dea yg ditanyain macem² 😂 Pertanyaan kapan emang gak pernah ada habisnya.
ReplyDeletekekhawatiran mbak muti, sama seperti kekhawatiran ku, hingga akhirnya memutuskan resign. semua itu pilihan, tinggal kita memilih yang paling sesuai dengan kondisi kita.
ReplyDeleteTeman sesudut yg lagi mojok. Duh langsung keinget drama squid game lah. Yg kakek² duduk di pojokan.
ReplyDeleteya ampun sesudut ini istilah yang bakal viral nih kayak pernah trend dulu "nangis dipojokan" ketika jiwa-jiwa muda meratapi kerikil kehidupan dikala masih segan menampak kelemahan diri
ReplyDeleteBikin yahuuud... mengingatkan pada sebuah iklan di suatu masa hehehe
ReplyDeletesaya suka namanya. Sesudut.unik dan gak lazim
ReplyDeleteTeman Sesudut, lucu dan unik banget deh Mbaa :)
ReplyDeleteDea dan Muti pas banget jadi teman sesudut
ReplyDeletetemen sesudut paling paling waktu masa itu,,,asyik.
ReplyDelete